Apa fungsi peredam api?

2023-09-07

Tujuan dari aperedam apiadalah tetap terbuka dalam kondisi pengoperasian normal, sehingga memungkinkan aliran bebas dan ventilasi udara ke seluruh gedung. Namun, jika terjadi kebakaran, peredam dirancang untuk menutup secara otomatis, menutup saluran atau bukaan dan mencegah lewatnya api, asap, dan gas beracun. Hal ini membantu menahan api di dalam kompartemennya dan memperlambat penyebarannya ke area lain di dalam bangunan.





Peredam api biasanya terbuat dari bahan tahan api seperti baja atau aluminium dan telah diuji dan disertifikasi untuk memenuhi peringkat ketahanan api tertentu. Rating tersebut didasarkan pada kemampuan peredam dalam menahan paparan api dalam jangka waktu tertentu, misalnya 1 jam, 2 jam, atau 3 jam.


Peredam apidapat diaktifkan melalui berbagai mekanisme, antara lain:

1. Aktivasi termal: Peredam api dapat memiliki sekring atau elemen termal yang terlepas pada suhu tertentu yang menyebabkan bilah peredam api menutup.

2. Aktivasi listrik: Beberapa peredam kebakaran dapat diaktifkan oleh sistem kontrol listrik, dipicu oleh detektor asap atau sistem alarm kebakaran.

3. Pengaktifan listrik: Peredam api listrik menggunakan motor listrik atau aktuator pneumatik untuk menutup peredam api setelah menerima sinyal dari sistem deteksi kebakaran.


Inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan peredam api secara rutin sangat penting agar tetap berfungsi dengan baik. Hal ini termasuk memeriksa adanya penghalang, penutupan dan penyegelan yang benar, dan memverifikasi bahwa mekanisme aktivasi berfungsi.


Peredam apiadalah bagian penting dari sistem proteksi kebakaran bangunan, membantu melindungi penghuni dan properti dengan mencegah penyebaran api dan asap. Kode dan peraturan bangunan sering kali mengharuskannya dipasang di saluran dan bukaan yang memerlukan kompartemen api.







We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy